Selasa, November 06, 2007

Keruwetan di Dalam Kemudahan

Di era sekarang ini, HP sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari pedagang kaki lima hingga pengusaha bintang lima, hampir semuanya memiliki HP. Dengan adanya HP, aktivitas bisnis menjadi lebih mudah dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Seorang penjaja bakso bisa dengan mudah di-order untuk datang ke satu kampung hanya dengan menghubungi nomor HPnya. Bahkan momen silahturahim antar pulau pun bisa dilakukan dengan mudah melalui pasilitas 3G. Huebat khan ?

Itulah enaknya punya HP. Tetapi, dibalik segala kemudahan yang ada pada HP, sebenernya tersimpan potensi keruwetan yang cukup besar. Dan ndilalah..keruwetan itu terjadi pada keluarga saya saat cuti lebaran kemarin



Cerita begini, pas lebaran, Nita (istri saya) dapet HP SonyEricsson W950i. Segala phone-book pun dicopy ke W950i dan selanjutnya simcard Mentari (081619*****) pun dipindah ke W950i. Dua hari pertama memakai W950i tidak ada masalah, namun memasuki hari ketiga, tiba-tiba dilayar W950i muncul tulisan simcard Error dan bar sinyal pun blank alias tidak bisa konek ke jaringan Indosat. Segera W950i ku re-start, tetapi tetap muncul tulisan simcard error. Hal ini terjadi berulang kali. Akhirnya aku ganti simcard Mentari dengan simcard lainnya, ternyata HP berfungsi normal. Berarti "kerusakan bukan pada W950i" (syukur dech..soalnya HP baru cink).

Selanjutnya simcard Mentari ku pindahin ke HP lainnya, tetapi masih juga muncul simcard error. Aku pun segera menghubungi Indosat Call Center, ternyata untuk bisa berbicara dengan petugas Call Center perlu waktu sekitar 2-3 menit dan harus mengikuti satu per satu petunjuk yang diberikan oleh mbak mesin penjawab. Begitu terhubung dengan petugas call center, saya pun menyampaikan masalah saya dan menanyakan bisa/tidaknya dilakukan penggantian simcard Mentari Jakarta di Galeri Indosat Surabaya. Petugas call center menyarankan saya untuk datang ke salah satu Galeri Indosat di Surabaya untuk pengecekan simcard terlebih dahulu. Selain itu petugas call center juga menyatakan bahwa jika kerusakan terjadi pada simcard, maka penggantian hanya bisa dilakukan di kota asal simcard alias di Jakarta. (Huikkk ribet banget)

Dari pengalaman sebelumnya, saya tahu bahwa untuk komplain/ minta penjelasan di Galeri Indosat perlu antri sekitar 2-3 jam. Nah daripada saya menghabiskan waktu 2-3 jam di Galeri Indosat dan engga akan mendapat penggantian simcard, maka dengan berat hati saya putuskan untuk mengajukan komplain di Jakarta sepulang dari Surabaya. Itu artinya selama beberapa hari Nita tidak bisa dihubungi oleh temen dan kerabatnya, padahal saat itu Nita sedang sibuk membantu persiapan pernikahan adiknya dan juga mau reuni-an dengan temen-temennya. Maka terpaksalah Nita memakai simcard dari provider lain dan menginformasikan perubahan no. HP sementara ke beberapa kerabat dan teman (nambah dech biaya sms).

Nah ketika saya sampai di Jakarta hari Sabtu, saya langsung menuju Galeri Indosat Sarinah yang buka 24 jam. Ternyata di sana kehabisan stock simcard Mentari yang berawalan 081619, wah apes banget dech. Petugas counter menyarankan saya untuk melakukan penggantian simcard di Galeri Pusat Indosat pada hari Senin. Walah itu artinya selama 6 hari no. mentari Nita bermasalah. Bayangkan seandainya yang simcardnya bermasalah adalah seorang pengusaha/ seleb, maka dalam 6 hari bisnisnya bisa berantakan dan order bisa melayang ke tangan orang lain.

Saya heran, kenapa susah banget cari simcard pengganti di Indosat (harus dilakukan di kota asal simcard) dan stock terbesar hanya ada di Kantor Pusat. Apakah kerumitan penggantian simcard juga berlaku di provider lainnya ? Engga tahulah..males nanya providernya atu-atu.

Pada hari Senin, dengan rasa dongkol, saya pun pergi ke Galeri Pusat Indosat di Jl. MH Thamrin, ternyata proses penggantiannya hanya perlu waktu 15-20 menit. Cepet banget bo. Seandainya hal ini bisa dilakukan di Surabaya, maka saya engga perlu gondok selama 6 hari.

Ketika menceritakan masalah ini ke kerabat, ternyata ada juga yang mengalami hal serupa, tetapi beliau lebih beruntung karena simcard Mentari Jakarta-nya bisa di ganti di Galeri Indosat Malang. Lho koq bisa yaa? Karena penasaran, saya coba hubungi lagi Indosat Call Center dapat jawabannya adalah "penggantian simcard hanya bisa dilakukan di kota asal simcard". (wah..gimana nih)

Dari pengalaman ini, saya jadi berpikir engga ada ruginya punya 2 nomer HP, buat jaga-jaga kalo simcard bermasalah. Namun saya tetap berharap agar ada provider yang menyediakan penggantian simcard di kota mana saja sehingga kita kita bisa dengan mudah melakukan penggantian simcard jika sewaktu-waktu bermasalah.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

wah keren HPnya istri...
sim card yang rusak atau hilang emang bisa diganti dengan nomer yg sama, Mas. saya juga pernah.

GIES mengatakan...

aah, memang tehnologi disini katanya sih sudah canggih tapi manajemen pelayanannya masih jaman batu, hehe,,saya juga pernah mengalami keruwetan yg sama dgn provider yg lain...bkn masalah simcard siih..tp masalah berlangganan paket gprs-nya yg minta amppyyyun ribetnyah,,harus bolak balik 5 kali ke cs nya tp blm jg aktip2..sbnrnya mau menambah pelanggan atau mau membuat pelanggan kaboor sih? binun khan? klo sdh spt itu khan bukan salah pelanggan kalo pindah ke lain hati..

*maap jadi curhat...:P

Anonim mengatakan...

Hihihihi...... kalo aku Hpnya masih jadul sajalaaaaaaaah

SeeHarrie mengatakan...

#Rani & Lirih : HPnya sih keren, tapi harganya udah turun 50%. Tapi sayang engga ada kameranya.

#Gies : pindah provider ? duh..kayaknya setali 3 uang dech.

Anonim mengatakan...

Pesan ke-1: jangan ganti hp baru jika akan melakukan banyak kegiatan, seperti akan ke luar kota, ke luar negeri dsb nya, karena urusannya suka ribet. Saya pernah ganti hp pas mau nengok ke Aussie seminggu sebelum berangkat, ga tahunya bermasalah...wahh malah jadi pontang panting mengurus ke Graha Nokia...dan untuk amannya saya akhirnya bawa juga hp lama (syukurlah masih ada).

Pesan ke-2: Hp yang hebat, kadang belum tentu paling nyaman. Saya ganti Nokia N-73 karena hp sebelumnya kecebur air (gara2 sebel jadi beli yang lebih bagus dari Hp lama). Wahh ternyata merk Nokia yang lama tetap lebih nyaman, karena N.73 lambat, fiturnya banyak...kehebatannya cuma untuk foto hasilnya bagus (padahal kan udah punya kamera).

Padahal dulu nggak ada Hp kita juga nggak apa2 ya, sama seperti dulu kan cuma kirim surat seminggu sekali buat pacar, dan menunggu pak pos datang sambil deg2an. Sekarang? Tiap hari buka internet, kalau internet ngadat...langsung deh telepon indosatnet, telepon Kabel Vision (sekarang First Media)....jadi kayaknya kita mesti pelan2 lepaskan ketergantungan tsb. ...ada hari tanpa internet dan tanpa hand phone.

SeeHarrie mengatakan...

@Bu Ratna : Bentoel sekali. Kalo mau pergi ato sedang di luar kota sebaiknya HP kagak diganti.
Kata temen IT, sekarang udah memasuki era Pervasive Computing, dimana HP,PDA, Noteboo, Ipod, TV dll bukan lagi sebagai alat bantu tetapi telah menjadi kebutuhan utama manusia seperti halnya makan dan minum. Jadi perlu juga Puasa Teknologi untuk keseimbangan hidup.