Pada saat pertama kali membaca berita mengenai R.M. Roy Suryo yang dengan bangganya mengklaim sebagai orang yang pertama kali menemukan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya versi lengkap, pikiran negatif langsung mengalir di benak saya...waduh..mau ngapain lagi orang ini. Selanjutnya beberapa orang yang pernah melakukan penelitian yang sama pun mulai melakukan penyanggahan. Wah...jadi seru dech..
Pas lagi mampir ke blognya Anang saya mendapatkan klip Indonesia Raya 3 Stanza dan komentar yang masuk rata-rata cukup pedes buat om Roy. Tetapi setelah membaca majalah Gatra edisi...waduh aku lupa edisinya..mungkin edisi 39-40, ada tulisan pembelaan dari Om Roy mengapa dia bergairah sekali dengan penemuannya tersebut. Ternyata om Roy sudah pernah menanyakan kepada Kepala Arsip Nasional mengenai keberadaan Lagu Asli Indonesia Raya, dan di jawab "tidak ada" pada saat itu. Namun hal itu kemudian di ralat. Om Roy lebih bersemangat lagi untuk melacak lagu Indonesia Raya setelah para sesepuh mendukungnya.
Bisa jadi di negeri ini ada beberapa orang yang memiliki koleksi atau pernah melakukan penelitian mengenai Lagu Indonesia Raya versi asli, namun karena mungkin pemberitaannya hanya berskala lokal, maka yang tahu pun hanya sedikit. Nah ketika Om Roy melansir berita tersebut..maka orang mulai ramai membicarakannya.
Dari kejadian tersebut sebenernya ada pelajaran menarik yang dapat kita petik. Pertama mengenai cakupan berita. Jika suatu berita hanya disiarkan/ disebarkan secara terbatas, maka yang tahu hanya kalangan terbatas saja. Ketika ada orang lain menyebarkan berita yang sama dikemudian hari (3 tahun kemudian) maka bisa saja orang yang baru mendengarnya menganggap sebagai Berita Baru.
Pelajaran kedua. Sebagus apapun berita yang disampaikan, jika penyampai berita bukan siapa-siapa (bukan tokoh) maka akan dianggap biasa saja. Tetapi ketika berita yang sama disampaikan oleh Tokoh Nasional, maka gaungnya akan terasa sekali.
Kalo pemerintah menetapkan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza sebagai lagu kebangsaan, maka pengerekan bendera akan berjalan sangat lambat karena harus menunggu 4 menit untuk sampai ke puncak. Mungkin ini jadi salah satu alasan pemerintah menetapkan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat ini karena lebih pendek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar