Sabtu, September 08, 2007

Puasa = Boros ?

Kalo ngikutin kalender, tanggal 13 September besok meripakan awal puasa Ramadhan. Mudahan-mudahan saja penentuan awal ramadhan dan akhir ramadhan pada tahun ini tidak ada perbedaan. Meskipun ada yang bilang bahwa perbedaan itu adalah Rahmat Tuhan, tetapi untuk urusan ibadah yang terkait dengan halal dan haram tentu akan merepotkan. Kalo awal puasa ada perbedaan, bagi ku engga ada masalah, masih bisa di-qadha. Tetapi kalo penentuan akhir ramadhan (Hari Raya Idul Fitri) berbeda, itu yang bikin saya rada pening, karena ada larangan puasa pada hari Raya Idul Fitri. Nah lho, siapa yang mau nanggung dosa-nye.

Kembali ke topik puasa, setahu saya puasa itu untuk melatih kita menahan nafsu makan, nafsu minum dan berhubungan suami-istri pada siang hari. Artinya dengan berpuasa mestinya pengeluaran belanja kebutuhan sehari-hari berkurang banyak. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Selama bulan puasa biasanya pengeluaran belanja rutin meningkat tajam. Mengapa ? karena banyak orang (termasuk saya) yang jadi gila makan pada saat berbuka.
Sehari-hari, kita jarang menyediakan es buah, es kelapa muda, kolak, pisang goreng di meja makan. Namun ketika bulan puasa tiba, mendadak meja makan penuh dengan aneka minuman dan makanan. Nah karena kita terbiasa belanja berlebih pada bulan puasa, akibatnya harga kebutuhan pokok cenderung meningkat pada bulan puasa. Tetapi anehnya..koq kita tetap saja belanja dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Akibatnya selama bulan puasa budget belanja meningkat pesat.
Bagi para pegawai/pekerja pabrik/kantor, peningkatan belanja bulanan biasanya ditanggapi biasa-biasa saja. Mengapa ? Karena menjelang lebaran, biasanya akan ada THR. Harapan akan adanya THR juga menyebabkan orang tidak terlalu khawatir dengan kenaikkan harga tiket bis, KA, kapal dan pesawat.
Seandainya di bulan puasa ini tidak ada kenaikan harga pangan dan transportasi, tentunya uang THR bisa digunakan untuk keperluan lainnya, ditabung atau untuk menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Duh..kalo begini ceritanya, lalu apa bedanya antara bulan puasa dan bulan lainnya. Mudah-mudahn pengeluaran belanja yang besar di bulan puasa ini sejalan dengan limpahan pahala dari Tuhan.
Marhaban Ya..Ramadhan. Puji Tuhan, jika kita semua masih dikaruniai kesempatan untuk hadir di bulan Ramadhan.

3 komentar:

Herru Suwandi mengatakan...

bener banget, bulan puasa anggaran belanja malah meningkat, esensi untuk hidup berkeprihatinan malah kabur :-(

Sekalian, selamat menjalankan ibadan puasa mas

SeeHarrie mengatakan...

Selamat berpuasa juga. Om Blognya masih dalam proses ya..soale saya tidak bisa buka blog sampeyan.

Anonim mengatakan...

Who knows where to download XRumer 5.0 Palladium?
Help, please. All recommend this program to effectively advertise on the Internet, this is the best program!