Jumat, Juni 06, 2008

Ketika BBM Mahhal


Sejak Kebangkitan harga BBM dalam negeri yang dipicu oleh bangkitnya harga Minyak Dunia, beberapa eleman masyarakat melakukan demo penolakan di berbagai daerah (maksudnya daerah ibu kota hingga daerah pedesaan). Yang jadi masalah adalah... meskipun demo penolakan telah dilakukan beberapa kali, tapi harga BBM engga mau turun juga, lha..bigimana..mau turun lha wong harga minyak di pasaran internasional semakin mahhal. So..apa yang harus kita perbuat ???

Sebenernya, kalo kita kembali ke falsafah hidup nenek moyang kita zaman dahulu, maka kita masih bisa koq mensiasati kenaikan BBM kali ini, yaitu dengan menumbuhkan kembali pola hidup GOTONG ROYONG. Caranya ?

1. Sharing kendaraan (Nebeng). Dengan Nebeng, maka Anda dapat patungan bayar bensin dan jalan tol. Nebeng juga bisa mengurangi jumlah kendaraan, sehingga mengurangi macet, mengurangi konsumsi BBM. Hemat khan ?

2. Sharing internet. Biaya internet di negeri kita tidak bisa di bilang murah. Nah supaya terasa murah ya..untuk satu RT cukup berlangganan satu account, trus di sebar ke setiap rumah dengan membuat jaringan sendiri.

Kalo upaya sharing belum bisa mengurangi pengeluaran secara maksimal...ya pake cara pengorbanan. Caranya kurangi konsumsi rokok, kurangi nonton bioskop, kurangi clubbing, kurangi makan, dan kurangi pengeluaran lain-lain.

Kalo pengeluaran Anda masih juga terasa banyak....ya....minta saja kenaikan Gaji.
Logikanya kalo harga BBM dalam negeri disesuaikan dengan harga BBM di pasar internasional, maka UMR harus mengikuti Upah Minimum Internasional. Btul khan ?

2 komentar:

B-a-r-r-y mengatakan...

Yang paling enak sih jadi superman. Setiap kali diperlukan tinggal terbang. Tidak perlu uang bensin, tidak harus ngantri macet :D

Sorry Harrie, tidak jalan lain kecuali harus mengikuti trend tersebut. Di tempat saya tinggal, orang sudah sebal dengan kenaikan harga bensin yang tiada hentinya ini. Mau protes juga percuma, diikutin saja. Saya setiap pagi naik kereta biar hemat uang parkir dan bensin.

SeeHarrie mengatakan...

:-) atau jadi Gatot Kaca.

Yang paling murah emang naik angkutan umum. Di jakarta sekarang jadwal KRL dan Bus TransJakarta sudah diperpanjang sampai malam, jadi hidup lebih nyaman