Selasa, Oktober 31, 2006

Hidup Setelah Mati

Minggu lalu saya dan keluarga melakukan ziarah ke makam beberapa Wali.
Perjalanan di mulai dengan mengunjungi makam Mbah Bungkul di kawasan Taman Bungkul Surabaya. Mbah Bungkul adalah mertua dari Sunan Ampel. Disana suasana masih sepi, maklum baru selesai lebaran. Setelah sholat Isya, perjalanan dilanjutkan ke makam Sunan Ampel di kawasan Ampel yang merupakan kampung arab terbesar di Surabaya. Di sana banyak peziarah yang datang dari berbebagai penjuru kota. Di Kompleks Makam Sunan Ampel terdapat juga makam Mbah Bolong yang menurut cerita dapat melihat Ka'bah dari Masjid Sunan Ampel pada saat menentukan arah kiblat Masjid. Selain itu juga terdapat makam Mbah Soleh yang jumlah makamnya berjajar 9.
Pukul 20.00 rombongan bergerak menuju makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Perjalanan cukup cepat melewati jalan tol yang sepi. Setelah itu perjalanan di lanjutkan ke makam Sunan Giri yang terletak di puncak bukit. Wah lumayan capek juga melewati sekitar 100 anak tangga. Sebenernya di deket makam Sunan Giri ada juga makam Sunan Prapen, namun karena lokasinya agak terpencil dan jalannya gelap gulita, maka rombongan hanya ziarah di makam Sunan Giri.
Sekitar pukul 22.00 perjalanan dilanjutkan ke makam Sunan Drajat yang ada di Paciran, Lamongan. Lokasinya tidak jauh dari lokasi Wisata Bahari Lamongan Tanjung Kodok.
Pukul 00.00, rombongan bubar jalan. Ngantuk berat rasanya.
Biasanya ziarah ke makam para Wali/ Alim Ulama dilakukan oleh warga NU, sedangkan warga Muhammadiyah jarang melakukannya, hal ini disebabkan adanya perbedaan pemahaman. Saya sendiri bukan termasuk NU dan Muhammadiyah.
Setelah menjalani berbagai ziarah saya baru menyadari bahwa dalam kematian ada kehidupan. Lho koq....
Lihatlah para Alim ulama yang namanya harum semerbak walaupun telah meninggal ratusan tahun silam bahkan makamnya saja bisa memberikan kehidupan bagi warga. Hal ini beda banget dengan para pencoleng negeri ini yang sewaktu hidup menyusahkan rakyat sehingga setelah matipun nasibnya seperti di sinetron Hikayat....hi.... serem

3 komentar:

assumayyah mengatakan...

ya memang begitulah adanya
setiap perjumpaan pasti juga da perpisahan... tul gak??
beberapa tahun yang lalu kita mengenal dunia ini..hidap dibumi Allah..dan banyak yang tanpa kita sadari kita tlah melakukan banyak salah,tingkah kita yang pongah,congkak,kufur padaNya..tapi Dia tidak sedetikpun berpaling dari kita..Jadi jangan pernah menunda tuk berbuat baik,mamfaatkan waktu kita karena sapa tau...mungkin cuma detik2 sekarang ini yang kita PUNYA..

Maaf ya masuk tanpa permisi????
Jazakillah Akhuna...

Salam ukhuwah dari Aceh

B-a-r-r-y mengatakan...

Mengingat kematian akan selalu membawa perspektif akan kehidupan yang sedang kita jalani saat ini.

Anonim mengatakan...

spakat boss, tapi kalo sinetron hikmah? ah berlebihan mreka...